Tuesday, 28 April 2020

August 14th 2019

Bismillaahirrahmanirrahiim

Saat meeting berdua dengannya di waktu midnight indo & sekitar jam7 malam disana, kepotong bentar karena suara adiknya.

"bye sister assalamualaikum !" sambil sedikit teriak atau mungkin karena suaranya besar jadi terdengar seperti berteriak

"yes waalaykumussalam, fī amānillāh, love youuu !" balas temanku

Langsung yang dihati, deg! Kutanyakan saja langsung padanya.

"hey, kok bisa sih kamu berbicara seperti it pada adikmu? Tidak ada kesulitan untukmu mengatakan hal itu?"

"tidak sayang. aku tau kamu kesulitan mengenai hal itu. suatu saat kamu akan bisa mengatakannya, aku yakin."

Diri ini langsung yang berpikir... Dia tidak menyuruhku, menasehatiku sebagaimana yang dia lakukan biasanya.
Tumben pikirku.

Ahh and ... i got it. Dia sengaja ingin memberikan contoh secara langsung, tanpa harus banyak menjelaskan ini dan itu.

Kenapa?

Karena contoh adalah lebih "ngena" dibandingkan dengan teori. Segala sesuatunya pasti ada teori & praktek, dan keduanya saling dibutuhkan agar balance dalam implementasinya.

Kita ga butuh hal besar untuk dapetin sebuah perubahan, tapi butuh dari hal yang kecil dan consistent hingga menjadi bermakna ketika ia akan menjadi hal yang besar nantinya.

الله المستعان