ketika kita bersama disaat dulu.
lalu dirimu memutuskan untuk pergi jauh.
seketika itu pula diriku seakan-akan menjadi kehilangan arah.
kenangan melihat tilawah disaat prayer time.
membuka mata hatiku untuk berkata "how may know i deen?"
kapan diriku bisa memperdalam agamaku?
hingga pada akhirnya, kehilangan dirimu didepan mataku
seperti aku sedang kehilangan sesuatu yang berharga
begitulah hidayah menyapa melalui dirimu
disaat itulah aku mulai merasa hampa
bingung
apa yang bisa kulakukan?
memulai sebuah pencarian
who am i?
apa tujuanku hidup?
untuk siapa kehidupan ini?
menghadapi berbagai hal yang tak pernah terbayangkan sebelumnya
dan dirimu tak disisiku dear
menyelami berbagai sudut tak dikenal
tersentuh karena iman yang begitu luar biasa
langsung diberikan petunjuk oleh Yang Maha Kuasa
diriku masih mencoba untuk terus berpikir melalu akal dan nalar
fitrah manusia tak pernah cukup melalui materi
tapi naluri batiniah selalu kosong dan hampa
dimana harus mencari?
sedangkan aku berada dilingkaran yang berbeda
betapa bahagia ketika diriku bisa berjumpa kembali
jeda suara kendaraan, terdengar tak asing di pendengaran ini
wahai Pencipta langit biru
bila dapat kuungkapkan rasa yang terbelenggu
akan kubagi senyuman dan tawa lepas menggema
hingga ke segala penjuru cakrawala
dan disaat diriku berhasil untuk mengigit erat hidayah
rindu ini akan selalu mengalir
menjadi butiran doa untuk dia, kalian, dan mereka hingga membasah
cerita lama kita
adalah rajutan dari kisah kasih terindah
karena bukan hanya kita yang merajutnya
tapi dia dan juga mereka
-p