apa yang ada dihati terkadang tak akan sama dengan bahasa tubuh
begitu pula sebaliknya
terkadang ada saat kita bisa mengubah sesuatu hal yang biasa menjadi luar biasa
atas dasar kekuatan iman semua itu akan terjadi
jika hati sebenarnya tak lagi kuat menahan sabar
tapi lisan dan tubuh mampu menahannya
jika tubuh sebenarnya tak lagi mampu menahan rasa lelah
tapi hati mampu menopangnya untuk tetap terus bergerak
jika lisan tak mampu mengungkapkan
tapi bahasa tubuh mampu memperlihatkan
ada pula saat dimana lisan ingin berhenti berkata
namun hati terus saja meluapkan semua yang ada
begitu pula sebaliknya
saat lisan terus mengucapkan berbagai kata
hati mengatakan sudahlah cukup
entah ini semua adalah perwakilan dari apa yang dirasakan
ataukah disaat penat itu memuncak
semua akan keluar dengan sendirinya
sepertinya semua orang pasti akan menyukai kata sabar, ikhlas, dan tawakal
tapi tidak semua orang bisa mengimplementasikannya
apalagi menyatukan hal tersebut dibawah kehendak Yang Maha Kuasa
aku pernah berada disaat aku mengetahui
bahwa ada perbedaan yang signifikan antara adam dan hawa
dan aku berusaha untuk menghargai perbedaan itu dengan semaksimal mungkin
dan meminimalisir dengan saling melengkapi apa yang ada
tapi nyatanya tak semudah yang dirasakan
disaat suatu ketika aku mencoba untuk mengerti akan sesuatu hal
dan aku mencoba bersabar
ternyata ada hal lain yang membuat rasa pedih itu semakin memuncak
tak tau apa yang dirasa
seoalah-olah karam dan kandas apa yang aku usahakan
memuncaklah semua luapan emosi yang selama ini telah aku olah
olahan menjadi butiran dzikir berharap berubah menjadi ketawakalan semata
inilah pahit manis
seperti coklat yang dari keras lalu meleleh
menyisakan antara rasa manis dan pahit disetiap leburannya
aku mencintai tapi seperti tak mencintai
aku menyayangi tapi tak seperti menyayangi
karena keutamaanku hanya pada Sang Penciptaku abadi
jika sedikit saja niatku berbalik pada manusia
mungkin aku takkan pernah menjadi lebih baik dari ini
karena hanya Engkaulah sandaran hati...
begitu pula sebaliknya
terkadang ada saat kita bisa mengubah sesuatu hal yang biasa menjadi luar biasa
atas dasar kekuatan iman semua itu akan terjadi
jika hati sebenarnya tak lagi kuat menahan sabar
tapi lisan dan tubuh mampu menahannya
jika tubuh sebenarnya tak lagi mampu menahan rasa lelah
tapi hati mampu menopangnya untuk tetap terus bergerak
jika lisan tak mampu mengungkapkan
tapi bahasa tubuh mampu memperlihatkan
ada pula saat dimana lisan ingin berhenti berkata
namun hati terus saja meluapkan semua yang ada
begitu pula sebaliknya
saat lisan terus mengucapkan berbagai kata
hati mengatakan sudahlah cukup
entah ini semua adalah perwakilan dari apa yang dirasakan
ataukah disaat penat itu memuncak
semua akan keluar dengan sendirinya
sepertinya semua orang pasti akan menyukai kata sabar, ikhlas, dan tawakal
tapi tidak semua orang bisa mengimplementasikannya
apalagi menyatukan hal tersebut dibawah kehendak Yang Maha Kuasa
aku pernah berada disaat aku mengetahui
bahwa ada perbedaan yang signifikan antara adam dan hawa
dan aku berusaha untuk menghargai perbedaan itu dengan semaksimal mungkin
dan meminimalisir dengan saling melengkapi apa yang ada
tapi nyatanya tak semudah yang dirasakan
disaat suatu ketika aku mencoba untuk mengerti akan sesuatu hal
dan aku mencoba bersabar
ternyata ada hal lain yang membuat rasa pedih itu semakin memuncak
tak tau apa yang dirasa
seoalah-olah karam dan kandas apa yang aku usahakan
memuncaklah semua luapan emosi yang selama ini telah aku olah
olahan menjadi butiran dzikir berharap berubah menjadi ketawakalan semata
inilah pahit manis
seperti coklat yang dari keras lalu meleleh
menyisakan antara rasa manis dan pahit disetiap leburannya
aku mencintai tapi seperti tak mencintai
aku menyayangi tapi tak seperti menyayangi
karena keutamaanku hanya pada Sang Penciptaku abadi
jika sedikit saja niatku berbalik pada manusia
mungkin aku takkan pernah menjadi lebih baik dari ini
karena hanya Engkaulah sandaran hati...