Monday, 24 October 2016

hi dearest

hi dearest, are u remember?
ketika kita bersama disaat dulu.
lalu dirimu memutuskan untuk pergi jauh.
seketika itu pula diriku seakan-akan menjadi kehilangan arah.

kenangan melihat tilawah disaat prayer time.
membuka mata hatiku untuk berkata "how may know i deen?"
kapan diriku bisa memperdalam agamaku?

hingga pada akhirnya, kehilangan dirimu didepan mataku
seperti aku sedang kehilangan sesuatu yang berharga
begitulah hidayah menyapa melalui dirimu

disaat itulah aku mulai merasa hampa
bingung
apa yang bisa kulakukan?

memulai sebuah pencarian
who am i?
apa tujuanku hidup?
untuk siapa kehidupan ini?

menghadapi berbagai hal yang tak pernah terbayangkan sebelumnya
dan dirimu tak disisiku dear

menyelami berbagai sudut tak dikenal
tersentuh karena iman yang begitu luar biasa
langsung diberikan petunjuk oleh Yang Maha Kuasa

diriku masih mencoba untuk terus berpikir melalu akal dan nalar
fitrah manusia tak pernah cukup melalui materi
tapi naluri batiniah selalu kosong dan hampa
dimana harus mencari?
sedangkan aku berada dilingkaran yang berbeda

betapa bahagia ketika diriku bisa berjumpa kembali
jeda suara kendaraan, terdengar tak asing di pendengaran ini

wahai Pencipta langit biru
bila dapat kuungkapkan rasa yang terbelenggu
akan kubagi senyuman dan tawa lepas menggema
hingga ke segala penjuru cakrawala

dan disaat diriku berhasil untuk mengigit erat hidayah
rindu ini akan selalu mengalir
menjadi butiran doa untuk dia, kalian, dan mereka hingga membasah

cerita lama kita
adalah rajutan dari kisah kasih terindah
karena bukan hanya kita yang merajutnya
tapi dia dan juga mereka

-p

Saturday, 22 October 2016

Pelajaran Berharga

Ada satu hal pelajaran berharga yang kudapatkan
dulu aku belum mengenal hal ini
namun seiring berjalannya waktu
dan perubahan dalam kehidupan
semakin banyak pelajaran berharga yang kudapatkan
dan kucari solusinya
hingga aku sendiri mampu untuk menerapkannya

berharap pada manusia adalah sebuah kesalahan, tapi berharap pada Sang Pencipta adalah sebuah kebenaran
pasti menanyakan, maksud dan arti kutipan terindah itu

tetiba semua itu berada dalam pikiran
seolah-olah aku pernah berada dalam masa yang aku sendiri kebingungan
terasa sempit, sesak, tak menemukan cahaya & jalan keluar

memang dari dulu
ketika aku yang menjalani kehidupanku sendiri
aku pernah menemukan suatu titik
yang kunamakan itu adalah "masalah"
hingga pada akhirnya aku berusaha menyelesaikan masalah itu sendiri
dengan akal pikiran yang telah Allooh berikan kepadaku

satu persatu hal yang besar menghampiriku
seperti si "masalah" itu
sampai akhirnya kau menemukan teman dari si "masalah"
yaitu "solusi"
karena disetiap ada masalah, aku yakin pasti ada solusi

benar-benar aku merasa menemukan semua ini dalam kehidupanku sendiri
menemukan hikmah dietiap kejadian dan berusaha memutar otak kembali
universitas kehidupan itu ga akan pernah tergantikan oleh apapun
karena disitu banyak pelajaran kehidupan yang aku dapatkan

sungguh hebaat rencana Sang Pencipta ini
pelan-pelan menunjukkan hal-hal berharga yang pasti akan melewati hari-hariku

dan kini aku menemukan pelajaran berharga lagi

saat aku merasakan kekecewaan, kekesalan
aku bingung harus berbuat apa dan bagaimana
sedangkan semua itu sudah pasti takkan pernah bisa tergantikan posisinya
karena memang sudah Qadar Allooh, ketentuan Allooh

lalu apa yang bisa aku lakukan?
dimana tempat aku bisa sekedar menyandarkan diri?
untuk meluapkan semua hal yang aku rasakan...
karena pernah aku mencoba untuk bercerita kepada sesama makhluk hidup
tapi tak ada hal yang begitu hebat untuk bisa aku jadikan sandaran
malah yang ada nantinya, aib akan berjalan ke seluruh penjuru arah tanpa batas
ruang tanpa batas, tanpa akhir
hingga akhirnya kita sendiri pun yang merugi

saat aku sadar, bahwa ada Allooh, Sang Pencipta Yang Maha Mengetahui, Maha Dekat dengan hambaNya
 maka aku mencoba untuk selalu dekat, dan berkhusnudzon atas segala sesuatunya
dan hasilnya......... aku merasakan kenyamanan tanpa batas
disaat itu pula semua penat, lelah, kecewa, sirna seketika
kecuali jika Allooh berkehendak ada hal-hal yang membangkitkan semua yang telah terkubur itu
mungkin suasananya akan berbeda

tapi kini kenyamanan itu in syaa Allooh akan terus berlanjut..
dan berusaha untuk tetap mempertahankan..
istiqomah..
hingga waktu yang tak akan ditentukan...
hingga ajal datang membawaku kerumah terakhir...

Bahasa Hati bukanlah Bahasa Tubuh

apa yang ada dihati terkadang tak akan sama dengan bahasa tubuh
begitu pula sebaliknya

terkadang ada saat kita bisa mengubah sesuatu hal yang biasa menjadi luar biasa
atas dasar kekuatan iman semua itu akan terjadi

jika hati sebenarnya tak lagi kuat menahan sabar
tapi lisan dan tubuh mampu menahannya

jika tubuh sebenarnya tak lagi mampu menahan rasa lelah
tapi hati mampu menopangnya untuk tetap terus bergerak

jika lisan tak mampu mengungkapkan
tapi bahasa tubuh mampu memperlihatkan

ada pula saat dimana lisan ingin berhenti berkata
namun hati terus saja meluapkan semua yang ada

begitu pula sebaliknya
saat lisan terus mengucapkan berbagai kata
hati mengatakan sudahlah cukup

entah ini semua adalah perwakilan dari apa yang dirasakan
ataukah disaat penat itu memuncak
semua akan keluar dengan sendirinya

sepertinya semua orang pasti akan menyukai kata sabar, ikhlas, dan tawakal
tapi tidak semua orang bisa mengimplementasikannya
apalagi menyatukan hal tersebut dibawah kehendak Yang Maha Kuasa

aku pernah berada disaat aku mengetahui
bahwa ada perbedaan yang signifikan antara adam dan  hawa
dan aku berusaha untuk menghargai perbedaan itu dengan semaksimal mungkin
dan meminimalisir dengan saling melengkapi apa yang ada
tapi nyatanya tak semudah yang dirasakan

disaat suatu ketika aku mencoba untuk mengerti akan sesuatu hal
dan aku mencoba bersabar
ternyata ada hal lain yang membuat rasa pedih itu semakin memuncak
tak tau apa yang dirasa
seoalah-olah karam dan kandas apa yang aku usahakan
memuncaklah semua luapan emosi yang selama ini telah aku olah
olahan menjadi butiran dzikir berharap berubah menjadi ketawakalan semata

inilah pahit manis
seperti coklat yang dari keras lalu meleleh
menyisakan antara rasa manis dan pahit disetiap leburannya

aku mencintai tapi seperti tak mencintai
aku menyayangi tapi tak seperti menyayangi
karena keutamaanku hanya pada Sang Penciptaku abadi
jika sedikit saja niatku berbalik pada manusia
mungkin aku takkan pernah menjadi lebih baik dari ini
karena hanya Engkaulah sandaran hati...

Tuesday, 18 October 2016

you don't know my reason



setiap langkah dalam kehidupan
setiap detik, menit, jam
pasti bakal mempunyai cerita yang selalu berbeda

mungkin dulu pun aku pernah punya perasaan yang sama seperti ini
kecewa
tapi dulu
rasanya sekarang tak ingin mengulang kembali rasa kekecewaan itu
namun apa daya
ternyata memang disetiap kehidupan itu ga akan pernah berjalan dengan mulus

 ----
setiap perempuan memang memiliki perasaan yang lebih rentan sensitif terhadap sesuatu hal dibandingkan oleh laki-laki. hal inilah yang bisa membuat seorang perempuan lebih cenderung menggunakan perasaan dibandingkan logika.

jika saat ini aku merasakan perasaan sensitif itu kembali, dan itu memang sudah fitrahnya, lalu aku mesti bagaimana?

merasakan memang aku ga pernah bisa memberikan apa-apa untuk keluarga, karena memang kini sudah berubah. kini aku dan semuanya sudah berubah.

wahaai hati.... sanggupkah engkau berada dalam suasana ini?
sedangkan air mata ini terus mengalir tanpa henti..
rasanya perih..

aku memang lagi bukan aku yang dulu. aku yang bisa menjadi seseorang yang selalu bisa dibanggakan. seseorang yang selalu memiliki suatu hal yang luar biasa.  cukup luaar biasa untuk dibanggakan dihadapan orang lain.

dan kini aku hanya seorang anak biasa yang tak lagi memiliki itu semua. tapi aku juga ingin dianggap ada dan dihargai seperti dulu. cukup menggangap diriku ada, sehingga aku tak merasakan perih ini.

namun kini yang kurasakan rasanya lebih-lebih dari perih. seakan-akan lebih baik aku sudah tidak ada lagi berada didunia ini. merasa aku tidak dianggap oleh orang terdekatku.

kini memang aku tak bisa dibanggakan dalam hal apapun. merasa aku adalah tak sebergunanya, sehingga aku pun tak dicolek sedikitpun karena tak memiliki kemampuan.

Ohh.. Ya Robb.. Engkau Yang Maha Adil dalam hal ini.. Engkau Yang Maha Mengetahui apa rahasia dalam setiap hati hambaMu..

aku memang bukan seseorang yang selalu mudah untuk mencurahkan segala sesuatu ini dan itu. sama, sama dari dulu. aku pun tetap seperti ini dengan tulisanku yang berasal dari hati terdalam.

lisanku rasanya kelu untuk bisa mengungkapkan sesuatu hal yang kurasakan.

Alloohu Robbi.. hatiku sakit saat ini.. lebih sakit ketika rasanya saat ini aku diacuhkan...

Lebih baik aku tidak pernah melihat semua yang terjadi, daripada harus merasakan hal ini.
adakah dosa terberat yang pernah hamba lakukan sehingga hambapun harus merasakan hal ini?
ataukah hikmah apa yang akan terjadi setelah ini?

Ya Allooh hanya padaMu hamba berkhusnudzon atas segala kejadian yang berada dihadapan hamba. mungkin ini semua juga bukan apa-apa dibandingkan yang dirasakan oleh ummat muslim dibelahan bumi lainnya. tapi aku yakin, ujian itu adalah bukti kecintaan terbaik yang ingin Engkau utnjukkan pada hambaMu yang lemah ini....




why not me?

siapakah aku ini?
adakah aku ini dianggap?
adakah aku ini berarti?
adakah aku ini berharga?

mengapa bukan aku?
mengapa memilih yang lain?
mengapa harus orang lain?

lalu aku ini siapa?

apa salah aku?

aku merasa bukan siapa-siapa
tak ada yang merasa menganggap dan dianggap
disaat telah melakukan sesuatu tapi tak berarti
orang lain hanya menganggap aku bukan siapa-siapa

lantas aku ini siapa?

Saturday, 15 October 2016

R.I.N.D.U

Ada saat dimana memori dalam diri kita mem-flash back kan diri kita pada sesuatu yang lalu.
sesuatu yang sebenarnya tidak seharusnya diri ini ingat lagi.
ya, mungkin ini merupakan pula suatu muhasabah atau pembelajaran bagi diri sendiri.

Saat yang mana kita menginginkan untuk berada ditempat itu kembali.
saat yang mana kita menginginkan untuk berada pada momen itu kembali.
entah mengapa semua ini harus teringat kembali.
 karena membuat rindu yang tak bisa aku lepaskan.

 ---------------

aku rindu
disaat aku masih berada dengan mereka
disaat-saat bisa bercengkrama dalam suatu kelompok
menikmati saat-saat penuh cerita yang tak ada habisnya
menikmati kegembiraan tanpa merasakan beban yang sesungguhnya

aku rindu pula
diisaat aku bisa terus bersama dengan teman terdekatku
membawa berbagai cerita yang tak ada hentinya untuk diungkapkan

bagaimana caranya aku bisa mengungkapkannya?
bagaimana caranya aku bisa meluapkannya?

rasa rindu itu begitu menyesakkan dada ini
terkadang terpikir
salahkah aku mengingat masa itu?
sedangkan banyak dari masa itu adalah kesalahan-kesalahan yang telah ada dalam hidupku

bagaimana bisa aku tetiba merindukan masa-masa itu?