Bismillahirrahmanirrahim
Pernah dulu terpikir ingin masuk Ma'had (pondok pesantren). Tapi mungkin Allah belum berkehendak.
Jika berteman dg mereka yg pernah & sedang belajar di Ma'had, rasanya ma shaa Allah.
Hingga pada akhirnya, kini, walaupun tidak berada lama. Tapi bisa menjejakkan dan merasakan suasana itu dalam waktu tertentu. Di Rumah Qur'an yang isinya para penghafal Al-Quran.
Bagaimana rasanya? Tak bisa dipungkiri begitu nikmat. Seakan-akan satu persatu doa sedang diijabah oleh Allah. Walaupun butuh waktu & proses, serta kesabaran. Ada saatnya semua itu terkabulkan.. Dan kini terus-menerus belajar dan belajar. Jangan sampai waktu terbuang sia-sia. Semua butuh pengorbanan & perjuangan. Juga keistiqomahan yang tidak biasa..
Bismillahirrahmanirrahiim
Malam itu sekedar diskusi. Memang niat mau buka usaha nyata. Selama ini Alhamdulillaah ada beberapa usaha, tapi masih belum stabil. Dan pada kenyataannya semua usaha pada bidang maya. Alhamdulillaah itu kemampuan yang di punya.
Sampai pada akhirnya malam itu, sharing dengan seorang pedagang mie ayam. Yang kami pikir memang belum lama ini berada disitu. Seorang bapak yang tinggal pun masih disekitaran tempat jualan.
Info yang diceritakan oleh zawjy ke ana, bahwa Bapak ini sebelum berjualan mie ayam, sudah 25 tahun berjualan bubur. Dari tahun 91 (ana belum lahir itu), hingga 2015. Ma shaa Allah.. Sampai pada akhirnya sempat menjadi tukang parkir di sebuah mini market. Dan semenjak beberapa bulan yg lalu, berjualan mie ayam hingga sekarang.
Ketika zawjy bertanya mengenai anak & istri, sang bapak menjawab, bahwa ia hanya tinggal dengan istri saja. Tapi Allah belum berkehendak memberikan amanah berupa anak.
Terkadang, ana aja yg baru beberapa tahun disinggung masalah anak, bisa sensitive. Tapi bapak ini sudah berpuluh tahun, diuji Allah dengan kesabaran yang luar biasa. Ana ngerasa langsung lemes, karena jauh, jauh ga ada apa-apanya.
Kisah, cerita setiap orang itu pasti kita bisa mengambil pelajaran hidup. Ga mungkin ada, ketika kita mengetahui, fulanah ini fulanah itu memiliki alur kehidupan yang sama. Pasti berbeda. Apalagi kadar ujian keimanannya. Dari situlah Allah menjadikan akal kita itu berjalan untuk berfikir. Mana hal yang baik untuk diambil dan bisa untuk dicontoh. Dan mana hal buruk, yang harus kita buang jauh-jauh.
Oiya, mengenai pendapatan bapak tadi. Jika dihitung dalam hitungan bulanan, bisa ngalahin gaji orang kantoran yg standard loh.. ma shaa Allah nikmatnya berdagang itu. Dan bapak itu beneran jualan sendiri & bukan menjualkan barang orang lain.
Pasti ada kenikmatan tersendiri saat bisa berdagang. Bertemu berbagai macam karakter orang. Sambil berdakwah... Semoga suatu saat Allah berkehendak memberikan rejeki dari jalan berdagang seperti Rasulullah & para sahabat.. Alhamdulillaahilladzi bini'matihi tatimmush shaalihaat
Bismillaah
Belajar untuk tidak mencintaimu, tidak pula membencimu.
Karena suatu saat, bisa jadi Allah berkehendak, engkau pun milik yang lain pula.
Karena suatu saat, bisa jadi engkau yang akan mendahuluiku menemui Robbul'alamin.
Hampir lupa pelajaran berharga ini. Karena belum pernah merasakannya. Dan harus bersiap-siap ketika semua akan terjadi.
Bukan hanya kamu, tapi aku dia, kalian dan mereka.
Belajar dari kisah yang lain. Ada cerita dan ada hikmah. Setidaknya, mencoba mengambil kisah terburuk daripada harus meniti kisah terbaik.
Jika berteman dengan yang buruk, maka akan lebih nyaman menikmati yang baik, ketika ia datang perlahan.
Wahai dunia, jika saja setiap saat aku bisa terus mengatakan putus denganmu, akan terus aku katakan !
Karena ketertarikan ku pada akhirat jauh diatas dirimu !
Walaupun kekuatanku memperbaharui niat, baru seperti debu yang berterbangan.
Merasa kuat ketika tak ada angin yang datang.
Seketika angin itu berhembus,
Seakan-akan menyerah pada keadaan..