Bismillaah
Pelajaran hidup untuk aku, kamu dan kita
Ga tau mau mulai darimana. Karena awalnya hanya bersikap tidak perduli dan berlepas diri terhadap apa yang ada. Hanya saja rasanya hati sesak, ga ridho, dan ga terima. Sudah dua kali hal ini terulang. Dan membuat diri ini teringat 6 tahun yang lalu..
Ya, 6 tahun yang lalu. Semua itu telah berlalu. Rasanya sudah begitu lama. Tapi mengapa seakan-akan semua itu kembali lagi dengan begitu cepat?
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi membuat semuanya berubah. Termasuk cepat menyebarnya segala informasi. Salah satunya foto.
Rasa-rasanya udah berusaha buat menghapus semua foto diakun sendiri. Tapi baru tersadar, ternyata masih banyak tersimpan dimemori lainnya. Tempat lainnya. Dulu ga akan tau kalau semuanya akan berubah, sehingga menuruti nafsu dan ego untuk ikut-ikut kekinian. Sampai pada akhirnya, "penyesalan berada dibelakang."
Seperti inilah beratnya berada di zaman fitnah. Sulitnya melindungi keluarga sendiri dari api neraka jahannam.
-----
Festival Equator tahun 2016, kemudian Festival Borneo, tahun 2016. dua kali foto saya 6 tahun yang lalu "dicomot" oleh salah satu event organizer dibawah kendali Dinas Pariwisata di kota kelahiranku. Dan hal itu baru terklarifikasi kemarin ketika saya menelpon langsung ke EO tersebut.
Ketika menelpon dan mempertanyakan apakah mba fulanah tersebut mengenal dan meminta izin terhadap si empunya foto tersebut, dia bilang tidak. Karena pun dia mengambil dari internet dengan mencari resolusi yang mencukupi untuk designnya, dan diambillah foto 6 tahun yang lalu tersebut. Tidak adanya referensi dari dinas pariwisata tersebut, membuat designer, mba fulanah "asal" untuk mencari-cari isi yang tepat untuk disandingkan pada baleho atau spanduk event tersebut.
Hingga pada akhirnya, saya mengatakan pada mba fulanah bahwa saya lah orang tersebut. Dan saya meminta tolong padanya untuk tidak menggunakan lagi foto saya untuk the next project dari EO nya tersebut. Karena kini saya sudah menutup aurat dengan rapat. Alhamdulillaah, mba fulanah faham. Walaupun saya sebenarnya sangat ingin sekali, kemarin meminta pada EO tersebut untuk menurunkan dan membakar semua spanduk/baleho dengan design yg ada foto saya. Tapi saya faham sekali, bagaimana urusan setelahnya, jika hal itu benar dilaksanakan. Diburu-buru bikin design, cetak lagi, nambah anggaran lagi, desak pemerintah, padahal acara tinggal satu hari lagi. Dan saya tau itu hal yang sulit, tapi bukan hal yang mustahil untuk dilakukan. Akhirnya saya hanya bisa berlepas diri sembari terus beristighfar.
------
Menurut pandangan "mereka", seharusnya saya berbangga dengan adanya hal tersebut. Ada juga yang berpandangan, seharusnya saya dapat "fee" atas kejadian tersebut. Tapi saya pribadi mengatakan, "Bahwa saya tidak ridho & berlepas diri dari kejadian dan event itu."
Dengan adanya saya sekarang, yang in syaa Allooh sudah menutup aurat serapat mungkin, sangat sangat tidak senang dengan beredarnya foto saya dimana-mana. Baik itu yang dijadikan baleho/spanduk pada acara dan di share oleh orang-orang di sosmed. Karena secara tidak langsung mereka juga berbangga dengan adanya foto saya disana, dan memberikan kesempatan bagi saya untuk bermaksiat (membuka aurat) dihadapan Allooh Yang Maha Melihat, dan bagi orang lain untuk menikmati foto saya tersebut.
Saya menyadari bahwa ini adalah kesalahan saya ketika jahiliyah dan belum fahim mengenai ilmu agama dimasa lampau. Namun saya mohon dengan sangat, untuk saling membantu menutupkan aib/aurat diri saya pribadi. Begitupun semisalnya dengan teman-teman diluar sana yang telah berazzam hijrah seperti saya. Hormatilah kami, sebagaimana kami pun menghormati kalian dengan hak yang kalian miliki.
Maka dengan ini, saya mohon bagi yang masih melihat foto-foto saya yang didesign pada event tersebut, tolong dihapus. In syaa Allooh, Allooh yang akan membalas kebaikkan anda karena membantu saya untuk menutupkan aib/aurat saya yang tersingkapkan kembali.
----
Pelajaran dari aku, kamu, dan kita adalah janganlah men-share foto-foto yang kalian anggap itu adalah hal yang sepele. Kita ga akan pernah tahu, kedepannya kita bakalan seperti apa. Ketika kita meninggal, apa yang akan orang perbuat dengan foto-foto yang kita miliki. Saya masih bersyukur, hari ini masih diberikan kesempatan sama Allooh untuk mengurusi hal ini, karena kelak, pertanggung jawaban di hari peradilan lebih berat daripada ujian hari ini.
Salam
Putri