Thursday, 19 July 2012

Sekilas Freemasonry (Templar-Qaballa-Pagan)


By. Putri Filzaty
Assalamualaikum.

Berawal dari Perang Salib yang dilakukan oleh mereka yang mengatasnamakan iman Kristiani. Perang Salib tersebut terjadi karena persaingan dalam pencalonan antar Paus, lebih tepatnya penggagas tersebut adalah Paus Urban II. Pembantaian dalam Perang Salib ini sangat kejam dan biadab (Pejuang-pejuang salib bahkan membelah perut korban-korban mereka untuk menemukan emas dan batu-batu berharga yang mungkin telah mereka telan sebelum mati). Yang menjadi korban adalah umat Muslim dan Yahudi. Bahkan dalam dua hari, mereka dapat membunuh 40.000 umat muslim.

Dalam Perang Salib ini kenal satu Ordo yang bernama Ksatria Templar atau para Templar.  Para Templar, atau lengkapnya, Tentara Miskin Pengikut Yesus Kristus dan Kuil Sulaiman, dibentuk pada tahun 1118, dua puluh tahun setelah tentara salib merebut Yerusalem. Pendiri ordo ini adalah dua ksatria Prancis, Hugh de Payens dan Godfrey de St. Omer. Berawal dari sembilan anggota, ordo ini terus berkembang. Nama kuil Sulaiman dipakai karena mereka membangun basis di gunung kuil, yakni lokasi reruntuhan kuil tersebut. Di sini pula berdiri Dome of the Rock (Qubah As-Sakhrah) .

Para Templar inilah yang paling bertanggung jawab atas serangan-serangan pejuang salib dan pembantaian bangsa Muslim. Karena itulah, komandan besar Islam Saladin (Shalahuddin Al Ayyubi), yang mengalahkan pasukan salib pada tahun 1187 pada Pertempuran Hattin, dan kemudian membebaskan Yerusalem, menghukum mati para Templar karena pembunuhan yang mereka lakukan, walaupun sebenarnya ia mengampuni banyak sekali orang Kristen.

Tidak diragukan lagi bahwa kekuatan politik mereka menyusahkan raja-raja Eropa dan mereka juga mengganggu kalangan kependetaan: ordo tersebut sedikit demi sedikit telah menyeleweng dari iman Kristen, dan sewaktu di Yerusalem telah mengambil sejumlah doktrin mistik yang asing. Berkembang juga desas-desus bahwa mereka menyelenggarakan ritus-ritus aneh untuk memberi bentuk pada doktrin mereka.

Akhirnya, pada tahun 1307, Raja Prancis Philip le Bel memutuskan untuk menangkap anggota-anggota ordo ini. Banyak anggota Templar mengakui keyakinan 'bidah' mereka, bahwa mereka menolak iman Kristiani dan menghina Yesus dalam misa mereka. Akhirnya, para pemimpin Templar, yang dinamai “Imam Besar (Grand Master)”, mulai dari yang terpenting dari mereka, Jacques de Molay, dihukum mati pada tahun 1314 atas perintah Gereja dan Raja. Kebanyakan mereka dijebloskan ke dalam penjara, dan ordo tersebut tumpas dan secara resmi menghilang.

Tetapi, walaupun sudah dibubarkan “secara resmi”, ia tidak benar-benar musnah. Selama penangkapan tiba-tiba pada tahun 1307, beberapa Templar lolos, dan berhasil menutupi jejak mereka. Menurut tesis yang berdasarkan pada berbagai dokumen sejarah, sejumlah besar mereka berlindung di kerajaan Eropa yang tidak mengakui kekuasaan Gereja Katolik di abad keempat belas, yaitu Skotlandia. mereka menyusun kekuatan kembali di bawah perlindungan Raja Skotlandia, Robert the Bruce.

Mereka menemukan penyamaran untuk melanjutkan gerakan rahasia mereka: mereka menyusup ke dalam gilda (serikat sekerja) terpenting di Kepulauan Inggris abad pertengahan — loge (pemondokan) para tukang batu, dan segera, mereka menguasai loge-loge ini sepenuhnya.

Tesis yang mengusut akar Masonry ke Ordo Templar seringkali dirujuk di dalam majalah-majalah yang diterbitkan oleh para Mason untuk kalangannya sendiri. Para Mason sangat menerima pendapat ini. Salah satu majalah ini bernama Mimar Sinan (terbitan Freemason Turki), yang menggambarkan hubungan antara Ordo Templar dengan Freemasonry.

Mimar Sinan memberikan banyak informasi tentang hubungan antara Templar dan Freemasonry. Di dalam sebuah artikel berjudul “Templar dan Freemason” dinyatakan bahwa “ritual-ritual upacara pembaiatan Ordo Templar menyerupai Freemasonry masa kini.” Menurut artikel yang sama, sebagaimana di dalam Masonry, para anggota Ordo Templar saling memanggil “saudara”.

Sebuah buku yang ditulis oleh dua orang Mason, Christopher Knight dan Robert Lomas, yang berjudul the Hiram Key mengungkapkan beberapa fakta penting tentang akar Freemasonry. Sejarawan Prancis, Gaetan Delaforge membuat pernyataan yang sama.

Para penulis The Hiram Key berpendapat bahwa penggalian-penggalian para Templar ini bukannya tanpa hasil. Menurut pandangan umum dari banyak peneliti, “sesuatu” itu adalah Kabbalah (Qabbala). Arti kata Kaballah adalah “tradisi lisan”. Berbagai ensiklopedia dan kamus mendefinisikannya sebagai suatu cabang mistik agama Yahudi dan hanya dipahami sedikit orang. Kabbalah mempelajari arti tersembunyi dari Taurat dan naskah agama Yahudi.

Fakta yang ada, membawa kita kepada kesimpulan bahwa Kabbalah adalah suatu sistem yang berakar kepada penyembahan dan pemujaan berhala; bahwa ia ada sebelum Taurat, dan menjadi tersebar luas bersama agama Yahudi setelah Taurat diturunkan.

Ahli sejarah Yahudi, Theodore Reinach, mengatakan bahwa Kabbalah merupakan “suatu racun teramat halus yang menyusupi dan memenuhi nadi agama Yahudi.” Ahli sejarah Yahudi Fabre d'Olivet Kabbalah mengakar hingga ke Mesir Kuno. Kabbalah merupakan suatu tradisi yang dipelajari oleh sebagian pemimpin Bani Israil di Mesir Kuno, dan diteruskan sebagai tradisi dari mulut ke mulut, dari generasi ke generasi.

Mesir Kuno dengan para fir'aunnya adalah salah satu peradaban tertua di dunia; juga yang paling penindas. Monumen-monumen megah yang masih tersisa dari Mesir Kuno — berbagai piramid, sphinx, dan obelisk — dibangun oleh ratusan ribu budak, yang bekerja hingga hampir mati, di bawah lecutan cambuk dan ancaman kelaparan. Para Fir'aun, penguasa absolut di Mesir, ingin direpresentasikan sebagai dewa dan disembah oleh manusia. Salah satu sumber pengetahuan tentang Mesir Kuno adalah berbagai prasasti mereka.

Di dalam Al Quran (QS. Al A'raaf, 7: 104-112), di dalam kisah Musa, kita memperoleh informasi penting tentang sistem di Mesir. bahwa terdapat dua titik fokus kekuatan di Mesir: Fir’aun dan dewan pembesarnya. Dewan ini memiliki pengaruh penting terhadap Fir’aun. Fir’aun sering berkonsultasi dengan mereka dan senantiasa mengikuti anjuran mereka. Yang menasihati Fir’aun, yang menghasutnya melawan Musa, dan merekomendasikan kepadanya metode-metode tertentu. Jika kita amati catatan sejarah Mesir, kita melihat bahwa dua komponen utama dewan ini adalah tentara dan pendeta.

Para pendeta Mesir Kuno merupakan golongan yang disebutkan di dalam Al Quran sebagai ahli-ahli sihir. dari catatan sejarah Mesir sebagai “Para Pendeta Amon”, memusatkan perhatian mereka untuk mempraktikkan ilmu sihir dan memimpin sekte pagan mereka; selain itu, mereka juga mempelajari beragam ilmu pengetahuan seperti astronomi, matematika, dan geometri.

Golongan pendeta ini adalah sebuah ordo tertutup yang memiliki (begitu yang mereka anggap) pengetahuan khusus. Ordo semacam ini biasanya dikenal sebagai organisasi esoterik. Di dalam majalah bernama Mason Dergisi (Jurnal Masonik), terbitan yang tersebar di antara pengikut, secara khusus disebutkan tentang pendeta-pendeta Mesir Kuno.

Di dalam buku mereka, The Hiram Key, penulis Mason berkebangsaan Inggris, Christopher Knight dan Robert Lomas, berpendapat bahwa Mesir Kuno memiliki posisi penting dipandang dari segi asal usul Masonry. Menurut kedua penulis ini, gagasan terpenting yang telah mencapai Masonry modern dari Mesir Kuno adalah tentang alam semesta yang ada oleh dan dari dirinya sendiri, lalu berkembang melalui kebetulan.

Knight dan Lomas mengklaim bahwa terdapat keselarasan antara kepercayaan Mesir Kuno dengan sains modern, tetapi apa yang mereka maksudkan dengan sains modern, sebagaimana telah kami tekankan, adalah konsep-konsep materialis seperti teori evolusi dan teori chaos.

Sekarang, kita sampai ke poin penting dari tahapan buku ini. Mari kita ringkaskan apa yang telah kita temukan sejauh ini.
1. Kita memulai pembahasan dengan membicarakan Ordo Templar yang dianggap sebagai asal muasal Freemasonry. Kita telah melihat bahwa, walaupun didirikan sebagai sebuah ordo Kristen, Templar dipengaruhi oleh doktrin-doktrin rahasia yang mereka temukan di Yerusalem, lalu meninggalkan sepenuhnya agama Kristen dan menjadi organisasi antiagama yang memraktikkan ritus-ritus bidah.
2. Ketika kita mempertanyakan doktrin apa ini yang memengaruhi Templar, kita temukan bahwa ia pada dasarnya adalah Kabbalah.
3. Ketika kita mengkaji Kabbalah, kita menemukan bukti bahwa, betapapun banyaknya ia mungkin menyerupai mistisisme Yahudi, ia adalah sebuah doktrin pagan yang lebih tua dari agama Yahudi, yang kemudian menyusupinya, dan bahwa akarnya yang sebenarnya ditemukan di Mesir Kuno.
4. Mesir Kuno diperintah oleh sistem pagan Fir'aun, dan di sana kita temukan sebuah gagasan yang membentuk dasar dari filsafat ateistis modern: bahwa alam semesta ada dengan sendirinya, dan berkembang oleh kebetulan.

Wassalamualaikum.

Sumber :
1.      World Book Encyclopedia, "Crusades," Contributor: Donald E. Queller, Ph.D., Prof. of History, Univ. of Illinois, Urbana-Champaign, World Book Inc., 1998Description: mk:@MSITStore:D:\document\agamaku\HARUN%20YAHYA\Freemansonry,%20Hari%20Akhir,%20&%20DNA.chm::/images/uparrow.gif
2.      Geste Francorum, or the Deeds of the Franks and the Other Pilgrims to Jerusalem, trans. Rosalind Hill, London, 1962
3.      August C. Krey, The First Crusade: The Accounts of Eye-Witnesses and Participants, Princeton & London, 1921
4.      Michael Baigent, Richard Leigh, The Temple and the Lodge, London, Corgi Books, 1990
5.      Nesta H. Webster, Secret Societies And Subversive Movements, Boswell Publishing Co., Ltd., London, 1924, Chapter 3Description: mk:@MSITStore:D:\document\agamaku\HARUN%20YAHYA\Freemansonry,%20Hari%20Akhir,%20&%20DNA.chm::/images/uparrow.gif
6.      For this thesis about Freemasonry, see. John J. Robinson, Born in Blood: The Lost Secrets of Freemasonry, New York, M. Evans & Company, 1989Description: mk:@MSITStore:D:\document\agamaku\HARUN%20YAHYA\Freemansonry,%20Hari%20Akhir,%20&%20DNA.chm::/images/uparrow.gif
7.      Ender Arkun, "Masonlarin Dusunce Evrimine Katkisina Kisa Bir Bakis" (A Short Look at the Contribution of Freemasonry to the Evolution of Thought), Mimar Sinan, 1990, No. 77
8.      Teoman Biyikoglu, "Tampliyeler ve Hurmasonlar" (Templars and Freemasons), Mimar Sinan, 1997, No.106
9.      Christopher Knight and Robert Lomas, The Hiram Key, Arrow Books, 1997
10.  G. Delaforge, The Templar Tradition in the Age of Aquarius; Christopher Knight, Robert Lomas, The Hiram Key
11.  C. Wilson, The Excavation of Jerusalem, Christopher Knight, Robert Lomas, The Hiram Key
12.  Murat Ozgen Ayfer, Masonluk Nedir ve Nasildir? (What is Freemasonry and What is it Like?), Istanbul 1992
13.  Gougenot des Mousseaux in Le Juif, La Judaïsme et la Judaïsation des Peuples Chrétiens, 2nd edition, 1886
14.  Nesta H. Webster, Secret Societies And Subversive Movements, Boswell Publishing Co., Ltd., London, 1924
15.  Theodore Reinach, Histoire des Israélites and Salomon Reinach, Orpheus
16.  Fabre d'Olivet, La Langue Hébraïque, 1815
17.  Mason Dergisi (The Journal of Freemasonry), No. 48-49
18.  Christopher Knight, Robert Lomas, The Hiram Key, Arrow Books, London, 1997